SUARABBC, Dompu – Mengingat limbah Jagung dan jerami padi sangat melimpah di wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, maka Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Dompu, melalui Bidang Pakan, melakukan pengolahan limbah pertanian sebagai pengganti pakan hijauan.
Hal ini dilakukan Disnakeswan, untuk mengatasi kekurangan pakan hijauan ternak di musim kemarau. ”Kita manfaatkan limbah itu dengan cara mengolahnya sebagai pengganti pakan hijauan,” ujar Kepala Dinsnakeswan Kabupaten Dompu, Ir. Zainal Arifin, M. Si., Senin, 9 September 2019.
Dia menyebut, limbah jagung dan jerami padi ini diolah dengan menggunakan tekhnologi pengolahan pakan. Sebab kata Dia, kalau limbah itu tidak diolah dan diberikan begitu saja ke ternak, maka tidak akan memberikan nilai gizi bagi ternak karena akan merusak sistem pencernaan ternak tersebut. “Itulah alasan kenapa limbah (jagung dan jerami padi) harus diolah terlebih dahulu, baru dikomsumsi oleh ternak,” jelasnya.
Salah satu upaya agar memberikan nilai tambah hijauan pakan ternak, pihaknya melakukan tekhnologi pengolahan limbah pertanian tersebut.
Bahkan pengolahan lombah ini, akan dilakukan oleh pihaknya di wilayah di beberapa kelompok ternak sebagai bentuk peningkatan kapasitas kelompok ternak sapi untuk mengajarkan bagaimana mengolah limbah tersebut menjadi pakan bernutrisi.
“Nanti kami akan melakukan kegiatan itu di kelompok ternak di Desa Dore Bara (Kelompok Ternak Niu Monca) dan Desa Adu (Bina Baru),” terangnya.
Mudah mudahan kelompok ini lanjut Zainal, bisa menjadi tempat orang atau kelembagaan kelompok ternak sapi untul studi banding atau melihat cara pengolahan limbah pertanian menjadi pakan ternak.”Pengolahan limbah dilakukan secara tekhnologi (manual),” katanya.
Ditambahkan Zainal, pengolahan limbah pertanian ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani/peternak, agar mereka bisa memanfaatkan limbah yang terbuang begitu saja menjadi pakan ternak. (Ab/*).