Jakarta (EDITOR I New) – Surat kabar Der Spiegel pada Selasa, 28 Maret 2023, mempublikasi sepucuk surat dari Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner kepada parlemen Jerman atau Bundestag perihal perang Ukraina. Menurut surat tersebut, dengan kekalahan besar Ukraina di medan tempur, maka militer Ukraina membutuhkan lebih banyak tank, persenjataan dan sistem pertahanan udara serta perawatan bagi persenjataan tersebut.
Lindner dalam suratnya tertanggal Senin, 27 Maret 2023, menuliskan agar Bundestag mempertimbangkan permintaannya, di mana dia meminta tambahan uang sebesar 3,2 miliar euro pada tahun ini (Rp 52 triliun) dan 8.8 miliar euro (Rp 143 triliun) untuk mengunci sejumlah komitmen dari total dana 2.2 miliar euro (Rp 35 triliun) yang sudah digelontorkan ke Ukraina.
“Lantaran besarnya kekalahan Angkatan Bersenjata Ukraina, maka suplai barang-barang baru diperlukan,” demikian bunyi surat Menteri Keuangan Lindner, yang juga berargumentasi ada sejumlah kontrak pengadaan dan pemeliharaan untuk sejumlah peralatan tempur yang butuh pemeliharaan jangka panjang di militer Ukraina sehingga perlu diselesaikan segera.
“Biaya tambahan secara objektif tidak dapat dihindari. Tanpa memberi dukungan ke Ukraina, akan ada sebuah bahaya serius dari kekalahan melawan Rusia tersebut dengan konsekuensi tak terduga bagi perdamaian di Eropa,” kata Lindner.
Kendati begitu, Lindner belum mau mengajukan permintaan tambahan anggaran untuk pendanaan ini. Dia hanya meminta pada anggota parlemen Jerman agar mencarikan uang nganggur di departemen lain, termasuk dana penanganan pandemi Covid-19.
Menanggapi surat Menteri Keuangan Jerman yang bocor tersebut, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan keputusan Berlin untuk meningkatkan bantuan ke Kyev bukan pertanda baik. Dia pun mengingatkan hubungan Jerman – Rusia saat ini telah meninggalkan banyak hal baik.
Tempo