Syair karya Khatib Lukman pun menceritakan malapetaka letusan Tambora berakhir karena orang sembahyang dan meminta ampun pada Allah. Tetapi kemelaratan, kelaparan dan wabah penyakit tidak bisa dihindarkan. Banyak orang meninggal tergeletak di jalan, tak dikubur dan tak disembahyangkan.
Kedatangan para pedagang dari pulau sekitar Sumbawa dan Maluku serta pedagang Arab, Tionghoa dan Belanda, kemudian menyelamatkan Bima. Mereka membawa beras, gula, sagu, jagung, dan kacang kedelai yang dapat dibarter dengan piring mangkok, kain tenunan, senjata, barang emas dan perak, sereh, gambir, serta budak.
HISTORIA.ID