Dompu [EDITOR I News] – Angka Prevelensi Stunting Kabupaten Dompu, di tahun 2023 ini, mencapain10,89 persen. Angka itu, jauh di bawah angka nasional yang masih pada posisi 14 persen. Pemerintah Kabupaten Dompu, bertekad akhir tahun 2024 nanti, menargetkan angka stunting di bawah 10 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Dompu, Iris Juwita Kastianti mengatakan, yakin target itu bisa tercapai. Selain gerak bersama dengan 12 instansi baik OPD maupun instansi vertikal dan program kebijakan darrah yang berbasis penurunan stunting, juga kesadaran masyarakat untuk turut serta menurunkan stunting, mulai terbangun.
“Angkanya kalo saya lihat mencapai 95 persen,” katanya, Kamis (18/1/2023).
Animo masyarakat yang tinggi ini, ditindak lanjuti DPP KB dengan mulai membentuk tim percepatan penurunan angka stunting hingga ke tingkat desa. Sasarannya, kata Iris, pembinaan generasi muda melalui usia sekolah tingkat SMA, ibu hamil dan usia nikah.
Iris mengakui, ganjalan terbesar penurunan stunting adalah pernikahan dini. Sebab, di Kabupaten Dompu, rata-rata perkawinan dini itu, terjadi akibat “Meried By Accident” (hamil di luar nikah). Kesiapan mental calon ibu yang berdampak pada tidak terpenuhinya gizi calon bayi yang ada dikandungannya, berpotensi melahirkan bayi stunting.
“Rata-rata usia kehamilannya itu, diatas 6 bulan, baru diketahui,” katanya.
Padahal, kata Iris, untuk membuat anak itu sehat dan bebas stunting itu, sejak usia kandungan 1 bulan. Untuk itu, Iris mengharapkan dukungan penuh dari orang tua, untuk bisa menjaga anaknya, terutana perempuan, dari hal-hal yang berpensi menyebakan “Maried By Accident,” terjadi. (/*).