Dia mensinyalir, dari kemasan palsu yang beredar, diduga kuat bahwa beras jenis premium yang beredar juga palsu.
Rapat dengar pendapat tersebut dipimpin oleh ketua Komisi III Ikhwayuddin AK, diikuti anggota dewan lainnya Andi Bahtiar, Didi Wahyudin dan Ismul Rahmadin.
Andi Bahtiar dan anggota dewan lainnya tercengang mendengar hasil investigasi Forbes. Dirinya tidak menyangka bahwa ada masalah besar dalam tata niaga beras di Dompu. Dalam kesempatan itu dia berujar, “Luar biasa temuan ini, saya sangat kaget mendengarnya karena baru Forbes yang berhasil mengungkap kejahatan tata niaga beras,”.
“Dan saya akan terus mendorong dituntaskannya persoalan ini baik secara politik berupa pembentukan pansus, maupun rekomendasi DPRD bahwa kasus ini harus dilaporkan ke ranah hukum, atau DPRD sendiri yang melaporkannya mengingat masalah ini adalah masalah strategis meyangkut kebutuhan pokok masyarakat Dompu,” tambah dia.
Resume Forbes ditanda tangani bersama oleh Sunandar, SE., Zulkifli PT, Hermansyah, S.Pd., Irvan Adi Ramadhan, S.Pd., Tri Sumarsono, dan Khairil Ansyar. (my).