SUARABBC, Dompu – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu beberapa kali melakukan uji coba budi daya rumput laut.
Terkini, budidaya rumput laut kotoni sebulan lalu tepatnya pada 7 Agustus 2019 tumbuh subur di perairan Kwangko, Desa Kwangko, Kecamatan Manggelewa.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Ir. Wahidin, M. Si didampingi Kabid Budi Daya dan beberapa Kepala Seksi dengan menaiki perahu, Selasa, 10 September 2019, menyaksikan secara langsung pertumbuhan rumput laut jenis kotoni yang dibudidayakan oleh Osi Malani, warga setempat.
Rumput laut tersebut dibudi daya menggunakan puluhan tali ris (long line) dengan panjang masing-masing 40 meter. “Kami merasa puas dengan hasil uji coba ini. Meskipun gagal berkali-kali tidak apa-apa,” ungkapnya puas.
Siang itu Wahidin mengemukakan rumput laut yang dibudi daya ini bisa mencapai hasil 10 kali lipat dan saat ini harga penjualannya juga sangat menjanjikan.
“Harganya sekarang ini sampai 23 ribu sekilo (kilogram,red) kalau dulu hanya sekitar 8 ribu sekilo,” ujarnya.
Wahidin mengaku dari hasil uji coba berkali-kali, pihaknya memperoleh sejumlah kesimpulan penyebab terjadinya kematian rumput laut.
Du antaranya karena pengaruh pestisida yang digunakan petani di gunung-gunung untuk pemberantasan gulma pada tanaman jagung.
“Petani menyemprot pestisida pagi hari lalu siangnya datang hujan membawa pestisida itu ke laut. Pengaruhnya pada pertumbuhan rumput laut menjadi terganggu,” ujarnya.
Penyebab lain adalah menurunnya salinitas (kadar keasinan) air laut akibat air tawar (air hujan) di musim hujan. Disebutnya pertumbuhan rumput laut akan menurun apabila salinitas air laut menurun akibat air hujan. Apalagi bila terjadi banjir maka sangat berpengaruh terhadap penurunan pertumbuhan rumput laut.
“Banjir itu bukan hanya menghanyutkan rumput laut tetapi juga mengganggu pertumbuhan rumput laut,” tandasnya.
Karena itu ia menyarankan budi daya rumput laut idealnya di musim kemarau karena salinitas air laut cukup baik bagi pertumbuhannya.
Dikatakannya untuk mengukur salinitas air laut di lokasi tersebut setiap hari dilakukan pengukuran menggunakan PH meter.
“Salinitas air laut saat ini di atas 35. Sedangkan waktu musim hujan hanya 25,” kata Kasi Tata Ruang Laut pesisir pantai dan pulau pulau kecil dan konservasi Zainuddin, S. Sos menambahkan. (Sp/*).