Dompu [EDITOR I News] – Rembuk bersama jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu dalam pelayanan integrasi stunting Rabu (11/10), menyasar wilayah Kecamatan Pajo, bertempat di gedung serba Guna Desa Tembalae.
Wakil Bupati Dompu sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Dompu dalam arahannya mengatakan stunting merupakan kegagalan tumbuh pada anak akibatnya kurangnya asupan gizi.
Berdasarkan E PPGBM pada bulan Agustus tahun 2023, pravelensi angka stunting di Kabupaten Dompu sejumlah 10,89%.
Kecamatan Pajo pada saat ini berdasarkan data terbaru, tercatat 158 atau sebesar 13,03% anak menderita stunting dari jumlah balita yang diukur sejumlah 1.213.
Melihat kondisi ini tentunya berbanding terbalik dengan data stunting Kabupaten Dompu.
“Perlu usaha lebih dari semua stake holder se-Kecamatan Pajo menurun angka ini secara bertahap bila perlu sampai dengan 0%,” imbuhnya.
Wabup juga mengingatkan Selain penanganan stunting, tak kalah pentingnya yakni pencegahan sejak dini.
Suami bisa ikut membantu istrinya dalam memberikan asuhan yang baik bagi buah hatinya. Suami berperan besar untuk mendukung para istrinya untuk memberikan pola asuh yang baik bagi buah hatinya.
“Kerjasama yang baik antara bumil dengan suami dalam memberikan pola asuh yang baik dan tepat bagi buah hatinya akan berdampak maksimal bagi tumbuhkembang anak,” katanya.
Kesempatan yang sama Camat Pajo Imran melaporkan jumlah data stunting di Kecamatan kami berkurang secara signifikan dari pengukuran sebelumnya lebih kurang seribu sekarang hanya 158.
“Kami yakin dan percaya angka ini bisa kami tekan seminimal mungkin, apalagi dengan adanya bantuan dari OPD terkait dengan program pemberian bantuan protein hewani (telur), demo dapur sehat atasi stunting, edukasi gizi dan kesehatan dan sosialisasi penguatan TPPS Kecamatan dan Desa,” ucapnya. (/*).