Dalam empat tahun terakhir, neraca perdagangan besi dan baja menunjukkan perkembangan positif. Tahun 2020 neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD 3,22 miliar. Dan terus meningkat pada tahun berikutnya menjadi USD 8,50 miliar dan USD 11,97 miliar disebabkan tumbuhnya ekspor baja yang sangat signifikan. Tahun 2017 volume ekspor mencapai 1.025 ribu ton. Terus meningkat menjadi 5.002 ribu ton pada tahun 2021. Memasuki tahun 2022, tren peningkatan terus berlanjut dengan volume total ekspor mencapai 4.381 ribu ton.
Sanjungan sekaligus harapan presiden saat peresmian Hot Strip Mill #2 telah dijawab secara sempurna oleh manajemen KRAS. Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I 2023, KRAS (Persero) Tbk mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2,05% menjadi sebesar USD689,8 juta atau setara dengan 14,77 triliun rupiah. Dibandingkan dengan Kuartal I 2022 hanya sebesar USD675,9 juta.
Peningkatan pendapatan ini dipengaruhi oleh keberhasilan perusahaan dalam menaikan volume penjualan baja sebesar 10,31% menjadi sebesar 611.000 ton dari sebelumnya 554.000 ton di tengah harga pasar baja yang masih cukup tertekan di Kuartal I 2023. Sehingga laba bruto yang dicapai sebesar USD52,4 juta.
Keberhasilan KRAS menjadi salah satu industri strategis dan pilar ekonomi nasional, berkat dukungan serius pemerintah dan inovasi yang terus dilakukan perusahaan dalam berbagai aspek.
Kinerja KRAS menjadi kado bagi kemajuan dan keberlanjutan perekonomian nasional. Pengabdian jajaran manajemen harus diapresiasi karena komitmen menjaga kedaulatan.